Wednesday, August 19, 2020

20.08

 Kalau waktu bisa berhenti,

Aku mau mengulang membaca setiap halamannya.

Kan kubiarkan dunia menunggu dalam sela.

Mengapa?

Karena kurasa ada yang terlewat.

Aku ingat bagaimana mudahnya dua pejalan takdir dunia

bisa bertubruk sapa dan sadar

bahwa yang terjadi di kolong langit

kadang sudah terencana oleh alam semesta.

Aku ingat bagaimana hari berulang

namun setiap ingatan hanya bagaikan cuplikan.

Kadang janggal rasanya

ketika aku menutup mata dan merasakan hampa,

namun esoknya ketika sadar diriku, lelah.

Kubilang sesuatu ada yang terlupakan.

Namun aku paham bahwa ada hal,

antara aku dan kamu,

lebih baik terus ditulis tanpa harus diceritakan.

Bahkan disimpan saja.

Hingga waktu-waktu seperti ini tiba

Ketika empunya cerita kembali

untuk memutuskan akan diapakan sebuah karya ini.

Maka jika waktu kuberhentikan,

Aku cuma mau katakan

Aku tidak pernah menyesal,

bahkan mungkin kau jalan terbaik

yang harus kurangkai agar pada akhirnya

kisah ini bisa selesai.

Sunday, July 5, 2020

05.07

Hari ini aku ingin cerita
ini rahasiaku untuk kamu dengar
kamu bagian dari cerita ini
bukan hanya di satu halaman
tapi cerita ini berputar mengitari
kamu
aku
kita
Salah satu bab menceritakan
bagaimana suara tawamu
jadi hiasan hariku
lalu di bab yang lain
cerita tentang secuplik episode
ketika kamu datang
ke depan rumahku membawa
sekantung memori
tak hanya itu
ada bab yang bercerita
tentang sakitnya saling mengerti
pedihnya merelakan
dan tenangnya mengerti
namun seperti layaknya cerita
pasti akan usai pada akhirnya
aku rasa
sekarang aku lelah bercerita
maka aku berhenti
namun bila ditanya
di dalam hati rasanya
masih ada kata-kata
yang ingin kutambahkan
pada cerita ini
sudahlah
sekarang akan kuberi
jeda

Thursday, July 2, 2020

03.07

Kalau pagi ini hujan,

mataku menatap
aku mengagumi alur setiap rintiknya
yang tidak takut jatuh
sampai membentur kembali ke tanah
meninggalkan gores di kaca jendela
bagai membentuk sebuah pola
tak beraturan memang
hanya saja indah tanpa perlu disentuh
dan akan bertahan
hingga waktunya nanti
lenyap.

telingaku mendengar
aku terbawa dentum setiap rintiknya
tidak mengikuti sesuatu yang seharusnya
bermain bebas
seperti membuat sendiri iramanya
kadang bergemuruh namun menghanyutkan
bagai meninggalkan pesan
dengan bisikan yang lembut
hingga waktunya nanti
selesai.

kulitku merasa
dingin tapi tak mau beranjak
tidak seperti orang di bawah sana
berlari menghindari basah
atau berteduh dan menghangatkan diri
tapi aku nyaman
hingga waktunya nanti 
mati rasa

Kalau saja pagi ini hujan
aku mau diam.



02.07

Kamu itu warna
ketika awal aku membuka mata
aku mencari, dengan cahaya
hingga aku mengenali
seperti putih matahari pagi
yang membuatku menyapa hari
melihat sekelilingku untuk mengerti
untuk sadar
seperti biru air
yang membuatku mengerti
arti kata hanyut dalam emosi
merelakan diriku untuk merasa
dan jatuh
seperti hijau rumput
yang membuatku bebas
melangkah mengikuti keinginan hati
lalu berlari
seperti merah muda senja sore
yang membuatku duduk sejenak
mengingat setiap cuplikan kisah
hingga merelakan
dan seperti biru langit malam
yang membawaku terbaring menengadah 
menggapai tenang
Kamu berupa warna-warna itu
membawaku untuk sadar
kalau aku jatuh
saat aku berlari
namun harus merelakan
agar sampai pada satu masa
tenang
dan mulai lagi
dari membuka mata
mengenali
warna.

20.08

 Kalau waktu bisa berhenti, Aku mau mengulang membaca setiap halamannya. Kan kubiarkan dunia menunggu dalam sela. Mengapa? Karena kurasa ada...